Pages

Minggu, 28 Mei 2017

NICE HOMEWORK #2 INSTITUT IBU PROFESIONAL


NICE HOMEWORK #2 
PROGRAM MATRIKULASI INSTITUT IBU PROFESIONAL
"CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN"

Bismillahirrahmaanirrohim...

Dimalam ramadhan ini dengan segala keterbatasan waktu dan kerempongan emak Alhamdulillah masih bisa menyelesaikan nice homework ini, dimana ini adalah tugas kedua dipekan kedua program matrikulasi institut ibu profesional. 

Menjadi ibu profesional, siapa sih yang ga mau?
Kalo ditanyakan sama suami, mau ga sih punya istri yang profesional,,,dijamin 100% jawabannya pasti mau..;b
Tapi giliran mas suami ditanyakan coba apa yang kamu mau dari istrimu agar bisa menjadi istri dan ibu profesional?malah bingung dan bengong sendiri jawabnya. Bahkan si suami bilang "yang penting bunda bahagia dengan keadaan saat ini, keadaan saat ini sudah sangat baik koq, bunda sudah jadi istri yang baik" #eaaaa...mendadak meleleh dah hahaha..

Jika melihat kebelakang perjalanan rumah tangga kami, sebenarnya tidak sepenuhnya sempurna. Terkadang suka diliputi konflik, selalu ada keadaan yang tidak sesuai dengan harapan.

Ya begitulah hidup tidak seindah ekspektasi yang kita idamkan. Meminjam istilah ustadz Salim A Fillah dalam kehidupan rumah tangga "janganlah banyak berekspektasi, justru perbanyaklah obsesi"
Kadang sebagai seorang manusia kita suka berekspektasi mendapat sosok suami/ istri ideal yang sholeh/ sholehah, mendapat anak ideal yg sholeh/sholehah, nurut, mudah diarahkan. Adakah salah dengan ekspektasi kita? Ga salah sih, tapi kita sendiri akan kecewa jika ekspektasi tidak kita dapati dalam diri anak dan pasangan kita. Alangkah indahnya jika kita ubah ekspektasi menjadi obsesi. Nah, dengan obsesi kita akan jauh lebih semangat mengupgrade diri karena ada tujuan besar yang ingin dicapai.

Punya obsesi membuat hidup lebih hidup dan semangat...
Berhubung emak punya obsesi untuk membangun peradaban yang baik dimulai dari membangun keluarga kecil kami. Maka emak pun harus membekali diri dengan target-target dan checklist yang tertulis, terukur, detail dan bisa dilaksanakan agar emak bisa menjadi ibu profesional kebanggaan keluarga yang siap membangun peradaban dari rumah. 

bismillah berikut ini target / checklist kriteria ibu profesional  yang dibuat berdasarkan kriteria (SMART) : 

1. Ceklist Indikator Profesionalisme Perempuan - Sebagai Individu

NO INDIKATOR KETERANGAN TARGET PELAKSANAAN
1 Sholat tepat waktu Sesudah azan langsung sholat 5x sehari
2 Tilawah membaca Al Qur'an minimal 1 juz per hari Minimal 1 juz perhari
3 Sholat dhuha Sholat dhuha minimal 2 rakaat Minimal 4x perminggu
4 Sholat tahajud Sholat tahajud minimal 2 rakaat Minimal 4x perminggu
5 mengikuti kajian mencari info kajian rutin Minimal 1 bulan sekali
6 Baca buku baca buku parenting, psikologi dan buku islami Minimal 1 buku per bulan
7 Menulis tulisan di media fb atau blog menulis tulisan yang bermanfaat Minimal 1x perminggu
8 Membersihkan wajah dan perawatan sendiri facial dan masker minimal 1x perbulan
9 silaturahim kerumah teman/ saudara ikut arisan Minimal 2 bulan sekali
10 Baca artikel terkait psikologi membaca di blog maupun sosial media Minimal 2 artikel per hari
11 Menabung untuk kuliah S2 konsisten menyisihkan uang Minimal 300ribu per bulan


2. Ceklist Indikator Profesionalisme Perempuan - Sebagai Ibu

NO INDIKATOR KETERANGAN TARGET PELAKSANAAN
1 Memasak dan menyediakan makan sehat Makanan 4 sehat, 5 sempurna Setiap hari
2 Mengajak anak bermain Menemani dan mengikuti aktivitas bermain Setiap hari
3 Menanyakan perasaan anak Menanyakan dan berdiskusi mengenai perasaannya hari ini Setiap hari
4 Mencari dan membuat aktivitas belajar sambil bermain Mencari aktivitas yang sesuai dengan usia anak di media Setiap hari
5 Menceritakan kisah hikmah pada anak Mengambil dan menceritakan hikmah dari kejadian sehari-hari Setiap hari
6 Membacakan buku pada anak Buku akhlak, karakter, dan buku islami Setiap hari
7 Mencarikan aktivitas liburan edukatif Cari aktivitas liburan edukasi di google dsb Minimal sebulan sekali
8 Mengamati dan mengevaluasi perkembangan anak Membuat catatan dan evaluasi perkembangan anak Minimal sebulan sekali
9 Berusaha bersikap sabar, santun dan lemah lembut pada anak Berusaha sadar dan tetap tenang dalam menghadapi anak Setiap hari
10 Mengajarkan anak mengaji dan mengkaji Al qur'an Mengajarkan mengaji dan tadabur Setiap hari

3. Ceklist Indikator Profesionalisme Perempuan - Sebagai Istri

NO INDIKATOR KETERANGAN TARGET PELAKSANAAN
1 Memasak dan menyediakan makan sehat Makanan 4 sehat, 5 sempurna Setiap hari
2 Berdiskusi dengan suami Diskusi membahas anak, pekerjaan, keluarga dsb Setiap hari
3 Berdandan dihadapan suami Minimal menggunakan bedak dan memakai wewangian Setiap hari
4 Memotivasi suami Memotivasi untuk lebih baik dalam hal ibadah dan pekerjaan Setiap hari
5 Memijit suami Jika diminta dan jika suami terlihat lelah Setiap dibutuhkan
6 Me time bersama suami Menonton dirumah atau minimal keluar berdua Minimal seminggu sekali


Semoga saya dapat menjalankan dengan baik seluruh target yang saya buat, semoga Allah mudahkan saya dan beri saya keberkahan dan petunjuk dalam mencapai obsesi membangun peradaban dari keluarga kecil kami. Amin Allahumma Amin...

Senin, 22 Mei 2017

KOPDAR AKBAR DAN WISUDA MTRIKULASI IIP JAKARTA

KOPDAR AKBAR & WISUDA MATRIKULASI
Institut Ibu Profesional Jakarta
"Mendidik fitrah iman anak usia pra akil baligh"
By Ust. Harry santosa
Secara fitrah seorang anak suka belajar.
 # Fitrah belajar selesai jika hanya mengejar titel, agar lulus dan agar bisa kerja.
#Menurut riset hampir 80% mahasiswa tidak tahu bakatnya.
#Anak2 yg belajar agama belum tentu fitrah imannya tumbuh.
Orangtua terkadang hanya melihat Amalan luar yg terlihat saja tanpa menyentuh hati anak, tanpa menumbuhkan kecintaan anak untuk melakukan amalan.
# menyekolahkan dengan baik belum tentu mendidik dengan baik.
#Ulama sepakat anak usia 15th dianggap sudah akil baligh. Dianggap setara dengan orang tua, sudah mampu mandiri dan membiayai diri sendiri.
#anak yg fitrah belajar nya tumbuh akan cinta belajar sepanjang hidupnya.
# fitrah seksualitas, anak2 akan kehilangan fitrah seksualitas jika anak masuk boarding sejak dini.
Kenakalan adalah potensi yg belum nampak buahnya, Kenakalan adalah jerit hati anak yang belum terpenuhi keinginannya.
# jangan meniru keluarga lain. Jadilah versi pertama keluarga. Bangun keluarga dengan misi agar kita tidak hanyut ikut arus kehidupan
# kita tidak perlu sibuk memperbaiki kebakaran peradaban tapi sibukkan dengan membangun peradaban
#Di sekolah formal biasanya fitrah tidak berkembang.
#adab adalah perbuatan yg bermartabat sesuai dengan fitrahnya
#Proporsi adab dan fitrah : Dibawah 7th adab jangan dibenturkan dengan fitrah. Ajarkan bukan dengan perintah. Ajarkan adab dengan imaji2 kebaikan. Dibawah 7th anak2 sedang mencari konsep diri, egosentris (jika ego cidera akan menjadikan anak menjadi peragu, sulit mengambil keputusan)
#Fitrah keimanan, pendidikan akidah pertama selama 2 tahun pertama adalah dengan menyusuinya (ketika menyusui anak jangan sambil menyambi) golden age fitrah keimanan usia 0-7 th
#0-6 tahun mengokohkan konsepsi (cth konsep tentang Allah, keimanan, dsb), interaksikan dengan Allah disetiap kegiatannya
#7-10 tahun anak mulai kritis, logika mulai tumbuh. Anak usia ini harus dalam kesadaran untuk taat. Allah sebagai wali, hakim (pengatur segalanya). Anak2 harus memahami bahwa ada Allah dibalik semua ilmu. Menumbuhkan dan menyadarkan fitrah sebagai potensi melalui interaksi dan aktifitas di alam dan lingkungan.
#11-14 th fase ujian dan tanggung jawab pada kehidupan, zaman dan problematika sosial.
# diatas 15 tahun menyempurnakan fitrah sebagai peran peradaban.
# fitrah keimanan muncul dgn baik dengan keteladanan yg baik
# saran: usia 10 tahun diberi murabbi untuk akhlaknya dan diberi maestro untuk bakatnya
Pertanyaan :
1. Bisa kah ayah mengambil peran sbg murabbi?
Jawab bisa
2. Mengirim anak ke boarding bolehkah?
Jawab : sebaiknya setelah anak akil baligh. Peran ayah ibu tdk boleh hilang agar fitrah seksualitas tumbuh paripurna. Sebelum akil baligh sebaiknya di home Stay kan di sekitar asrama.
3. Fitrah itu samakah dgn bakat? 0-6 amati sifat unik anak (suka ngomong, suka ngatur, suka melamun, suka curigaan), buat jurnal sifat unik anak. 7-10 beri aktifitas yg relevan dengan sifatnya (ex: jadikan pimpro proyek kegiatan dirumah, jadikan seksi kebersihan dirumah).
4. Akil baligh harus bersamaan kah? Tidak harus, tetapi jangan sampai terlalu jauh perbedaan tumbuhnya
5. Bagaimana menyeimbangkan fitrah saat anak belajar disekolah formal? Petakan dan buat jurnal semua fitrahnya. Petakan bakatnya, Petakan fitrah seksualitas nya (interaksi dengan ayah dan bundanya), Petakan fitrah belajarnya dengan memberi project science dirumah, lihat seberapa besar dia menikmati pengerjaan project​ nya.
6. Bagaimana caranya agar anak 0-7 th dekat dgn ramadhan (membangkitkan gairah anak)? Dengan menghias rumah dengan atmosfer2 keshalihan, bicarakan tentang ramadhan, Semangat kan ramadhan. Bicarakan dengan pasangan untuk membangkitkan gairah anak dibulan ramadhan.
7. Bagaimana jika ayah menyerahkan sepenuhnya tugas pendidikan anak kepada ibunya? Berarti ayah kekurangan supply ayah. Berikan ayah murabbi agar mendapatkan supply ayah. Ayah yg selesai dengan dirinya pasti mau mencurahkan dirinya untuk anaknya. Atau mungkin karir nya si ayah salah jurusan. Jangan dimusuhi, tetapi didoakan agar berubah.

Rabu, 17 Mei 2017



NICE HOMEWORK #1

MATRIKULASI IIP - ADAB MENUNTUT ILMU


Di pagi yang cerah ini, setelah menyelesaikan “homework” beneran (nyapu, nyiapin sarapan, beberes rumah, sampe nganter anak sekolah hehe:b) barulah bisa bertapa mikirin nice homework nya matrikulasi IIP (Institut Ibu Profesional).

Matrikulasi IIP itu apa sih?sebelum melanjutkan membuat nice homework mungkin ada baiknya sedikit saya sampaikan mengenai program matrikulasi institut ibu profesional, karena saya menuliskan di blog, harapannya banyak ibu yang membaca tulisan ini dan tertarik untuk mengikuti perkuliahan IIP.  

Program matrikulasi Institut Ibu Profesional adalah program kuliah  koordinator kota, fasilitator  serta pengurus setiap rumah belajar di Institut Ibu Profesional agar memiliki kompetensi ilmu-ilmu dasar menjadi seorang “Ibu Profesional” yang menjadi kebanggaan keluarga dan komunitas.
Materi diberikan dalam sebuah grup WhatsApp, selama 10 pekan. Ada 10 materi menarik yang disampaikan.

Peserta bisa memulai diskusi kapanpun, interaktif dengan sesama peserta. Narasumber akan hadir jam 20.00 – 21.00 WIB untuk berdiskusi langsung dengan peserta. Pada hari berikutnya, peserta akan diberikan “nice homework” yang harus dikerjakan dalam minggu itu untuk memberikan pemahaman lebih mendalam terhadap materi yang telah diberikan sebelumnya.
Kelas ini adalah kelas berbayar dengan investasi sebesar Rp 100.000,-/orang sekaligus sebagai biaya membership IIP seumur hidup dengan distribusi dana 10% untuk Sejuta Cinta Pusat, 20% kembali ke IIP Kota sebagai kas kota, dan 70% untuk IIP Pusat sebagai biaya pengembangan program. (sumber info : http://shantystory.com)

Kenapa saya perlu mengikuti kelas matrikulasi?

Sebagai seorang ibu rumah tangga murni yang tidak pernah merasakan perkuliahan menjadi “ibu profesional” tentu setelah mendengar kata intitut ibu profesional yang terbayang adalah saya akan mendapatkan ilmu menjadi ibu yang profesional, yang bisa memanage keluarga dengan baik, menjadi ibu yang memiliki pemahaman cara mendidik anak, dan mengayomi keluarga dengan baik. Dan harapan itu makin terlihat nyata akan tercapai manakala saya tergabung dengan puluhan ibu yang memiliki semangat belajar dan berbagi pengalaman dalam satu wadah “Institut Ibu Profesional”.
Dalam mengikuti program matrikulasi IIP dibutuhkan tekad dan keseriusan. Karena dalam program matrikulasi tidaklah ringan. Forum ini bukanlah forum yang setiap peserta hanya mendapat materi dan selesai. Setiap peserta dituntut untuk berkomitmen mempraktekkan ilmu yang sudah didapatkan. Syarat kelulusan pun ditentukan dari pengerjaan nice homework yang setidaknya 80% terpenuhi.
Setelah mengikuti perkuliahan sesi pertama yang berjudul “Adab menuntut ilmu”, setiap peserta mendapatkan tugas mengerjakan Nice homework. Pertanyaan-pertanyaan dalam nice homework benar-benar dibuat agar peserta menyelami diri sendiri, mendapatkan jawaban dari hati.

Kayaknya cukup prolog nya ya..hehe

sekarang waktunya mengisi nice homeworknya. Ada 4 pertanyaan yang diberikan dalam materi perkuliahahan sesi 1, diantaranya :

1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini?

Untuk menjawab pertanyaan ini, saya menyesuaikan dengan tujuan dan harapan yang ingin saya capai ketika mengikuti program matrikulasi IIP. Saya memilih jurusan parenting.

2. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut?

Alasan terkuat saya adalah, saya ingin membangun peradaban yang lebih baik dimulai dari keluarga kecil saya, dimulai dari diri sendiri yang saya akan tularkan pada anak-anak saya. Sebagai orang tua, tentu kita semua menginginkan untuk dapat memberikan yang terbaik untuk keluarga dan anak-anak kita. Jurusan parenting saya pilih karena belajar dari masa lalu dimana saya tidak mendapatkan didikan dari orangtua yang paham ilmu parenting. Banyak kesalahan yang saya rasakan dalam pola asuh orang tua saya. Dan saya tidak mau mengulang kesalahan yang sama pada anak-anak saya. Ketidaktahuan kita dalam memahami dan bersikap pada anak justru akan menimbulkan kesalahan mendidik. Semoga dengan bergabung di IIP saya bisa sharing dengan ibu-ibu hebat diluar sana dan saya mendapatkan ilmu sehingga terus dapat mengupgrade diri menjadi ibu profesional.

3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?

Selama ini saya banyak bergabung dengan grup-grup parenting yang sering mengadakan sharing-sharing ilmu parenting, mengikuti seminar parenting, membaca buku-buku parenting, mem-follow pakar-pakar parenting, dan mengikuti program matrikulasi IIP.

4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut?

Mengurangi bahkan menghilangkan sikap tinggi hati, sombong, merasa lebih tahu, suka pamer, menremehkan ilmu. Semakin menumbuhkan rasa kurang ilmu, rasa ingin membagi ilmu, dan saling membagi pengalaman, mendengarkan nasihat dan tidak meremehkan ilmu.


Yuk bunda, kita bangun peradaban yang lebih baik dengan mencetak generasi-generasi terbaik. Dan untuk memperoleh generasi terbaik tentu kita sebagai ibu, madrasah utama anak juga harus memperbaiki diri dan terus senantiasa mengupgrade diri dengan ilmu yang terbaik. Salah satunya dengan mengikuti program matrikulasi Institut Ibu Profesional.

Be profesional mom for the best generation^_^